Sabtu, 08 Juni 2013

"cara membuat cheese cake stroberi"

Bahan-bahan

•    10 buah biskuit gandum, hancurkan
•    4 sdm mentega, lelehkan
•    2 sdm makan gula palem
•    ⅛ sdt garam
•    500 gr keju ricotta
•    250 gr cream cheese
•    2 sdm tepung jagung
•    150 gr gula halus
•    5 butir telur
•    1 sdm ekstrak vanila
•    500 gr stroberi, belah dua

Cara membuat

1.    Panaskan oven dengan suhu 150oC. Siapkan loyang bongkar pasang, lapisi bagian luarnya dengan aluminium foil.
2.    Campur biskuit gandum yang sudah dihancurkan dengan mentega, gula palem, dan garam hingga rata. Pindahkan ke dasar loyang bongkar pasang, tekan-tekan hingga padat. Panggang selama 10 menit hingga kekuningan. Biarkan dingin.
3.    Aduk keju ricotta hingga lembut dengan mixer, tambahkan cream cheese, aduk kembali hingga lembut. Tambahkan tepung jagung, gula halus, and mixer kembali hingga benar-benar lembut.
4.    Dalam mangkok terpisah, aduk telur hingga lembut, masukkan ekstrak vanila, lalu campurkan dengan adonan keju. Aduk hingga rata.
5.    Tuang adonan ke dalam loyang, panggang selama 50 menit. Biarkan cheesecake hingga benar-benar dingin, baru dipindahkan ke dalam lemari pendingin dan simpan selama 6 jam.
6.    Bongkar loyang, dan hias permukaan cheesecake dengan stroberi

Selasa, 04 Juni 2013

Meningkatkan Pangan di Dalam Masyarakat

NAMA                       : Yunita Setianingsih
NPM                           : 168 11 683
KELAS                      : 2EA20
MATA KULIAH      : Pendidikan Kewarganegaraan ( Softskill )
DOSEN                      : Emilianshah Banowo


UNIVERSITAS GUNADARMA
2013

Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya , penulis dapat menyelesaikan makalah Meningkatkan Pangan di Dalam Masyarakat dengan baik dan lancar .
Makalah ini disusun untuk menambah pengetahuan para pembaca tentang   Meningkatkan Pangan di Dalam Masyarakat. Pemahaman tersebut dapat dipahami melalui pendahuluan , pembahasan masalah , serta penarikkan garis kesimpulan dalam makalah ini .
Makalah Meningkatkan Pangan di Dalam Masyarakat ini disajikan dalam konsep dan bahasa yang sederhana sehingga dapat membantu pembaca dalam memahami makalah ini . Dengan makalah ini , diharapkan pembaca dapat memahami mengenai hak dan kewajiban sebagai anggota warga negara .
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Dosen pembimbing mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk berkarya menyusun makalah Meningkatkan Pangan di Dalam Masyarakat. Tidak lupa penulis sampaikan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan bantuan berupa konsep dan pemikiran dalam penyusunan makalah ini .
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca . Saran , kritik dan masukkan sangat penulis harapkan dari seluruh pihak dalam proses membangun mutu makalah ini .

Bekasi , Mei 2013

Penulis
                                                                                                           
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Pangan merupakan kebutuhan utama bagi manusia. Di antara kebutuhan yang lainnya, pangan merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi agar kelangsungan hidup seseorang dapat terjamin.
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang semenjak dulu hingga kini masih terkenal dengan mata pencaharian penduduknya sebagai petani. Namun, dewasa ini Indonesia justru menghadapi masalah serius dalam situasi pangan.
Pada dasarnya, permasalahan ketahanan pangan di Indonesia sebenarnya tidak perlu terjadi. Hal ini dikarenakan Indonesia sebagai negara agraris memiliki lahan yang sangat banyak dan subur, maka semestinya ketersediaan pangan surplus. Namun, yang terjadi sekarang adalah ketahanan pangan di Indonesia bermasalah, bahkan cenderung kedodoran. Ada banyak faktor, salah satunya konversi lahan pertanian yang tinggi dan tingkat pertumbuhan penduduk yang hampir tidak terkendali.
Menurut FAO, krisis pangan terjadi karena komoditas pangan tidak terkelola dengan baik. Setiap negara mengupayakan penyelamatan sendiri. Negara-negara yang dikenal pengekspor beras seperti Thailand dan Vietnam mulai mengamankan terlebih dahulu kebutuhan dalam negeri. Mencermati fenomena ini, pemerintah Indonesia patut melakukan peningkatan produksi pangan secara berkelanjutan. Kemandirian pangan dan surplus produksi beras sebanyak 10 juta ton tahun 2014 harus dicapai.
1.2  RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah pada makalah dtitujukan untuk merumuskan permasalahan yang akan dibahas pada pembahasan dalam makalah . Ada pun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah , sebagai berikut :
1.                  Masalah apa saja yang terjadi terhadap ketahanan pangang di Indonesia?
2.                  Bagaimana cara untuk meningkatkan ketahanan pangan dalam masyarakat?

1.3  TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan dalam makalah ditujukan untuk mencari tujuan dari dibahasnya pembahasan atas rumusan masalah dalam makalah . Ada pun tujuan penulisan makalah , sebagai berikut :
1.                  Memahami masalah apa saja yang terjadi terhadap ketahanan pangang di Indonesia .
2.                  Memahami cara untuk meningkatkan ketahanan pangan dalam masyarakat.

1.4               MANFAAT PENULISAN
Manfaat Penulisan dalam makalah ditujukan untuk mengetahui kegunaan nyata yang merupakan hasil dari pembahasan masalah yang terdapat dalam makalah . Ada pun manfaat penulisan sebagai berikut :
1.                  Mengetahui masalah apa saja yang terjadi terhadap ketahanan pangang di Indonesia .
2.                  Mengetahui cara untuk meningkatkan ketahanan pangan dalam masyarakat .

BAB II
PEMBAHASAN

2.1              Masalah yang terjadi terhadap ketahanan pangang di Indonesia
Pemerintah harus mendorong masyarakat untuk semakin memahami dan memaknai pentingnya ketahanan pangan dalam pembangunan ekonomi nasional, meskipun pemerintah kerap mengklaim Indonesia telah berhasil mencapai swasembada pada beberapa komoditas pangan tertentu. Namun harus diakui pencapaian swasembada belum mantap karena amat riskan digoyang krisis ekonomi.
Untuk itu setidaknya ada lima masalah mendasar yang menjadi alasan penting menentukan arah pembangunan ketahanan pangan 2013. Yaitu:
Ø  Pertama, pangan adalah bagian dari basic human need yang tidak ada substitusinya.
Ø   Kedua, pertumbuhan penduduk yang masih tinggi, disadari atau tidak, mendorong terjadinya peningkatan kebutuhan terhadap pangan (growing demand). Selain itu, peningkatan jumlah the middle class yang berhilir pada peningkatan konsumsi pangan yang lebih banyak.
Ø  Ketiga, kerusakan lingkungan yang diakibatkan antara lain oleh climate change yang sudah mengganggu produksi dan produktivitas pangan nasional.
Ø  Keempat, kompetisi antara sumber energi (bio fuel) dan sumber pangan yang dapat mengganggu suplai pangan.
Ø  Kelima, pentingnya kemandirian pangan berkelanjutan serta masih adanya kerentanan dan kerawanan (baca krisis) pangan di berbagai daerah.
Kelima hal mendasar itu mengindikasikan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, daerah dan pelaku usaha untuk peningkatan produksi komoditas pangan. Jika hanya mengandalkan peningkatan produksi untuk pencapaian surplus beras sebanyak 10 juta ton, setidaknya sektor pertanian membutuhkan tambahan 2 juta hektare (ha) lahan baru. Namun pencetakan sawah baru untuk mengembangkan tanaman pangan dan menjamin ketahanan pangan di masa depan adalah pekerjaan yang relatif sulit dan membutuhkan biaya besar.

2.2              Cara untuk meningkatkan ketahanan pangan dalam masyarakat

Program peningkatan ketahanan pangan dimaksudkan untuk mengoperasionalkan pembangunan dalam rangka mengembangkan sistem ketahanan pangan baik di tingkat nasional maupun ditingkat masyarakat. Pangan dalam arti luas mencakup pangan yang berasal dari tanaman, ternak dan ikan untuk memenuhi kebutuhan atas karbohidrat, protein lemak dan vitamin serta mineral yang bermanfaat bagi pertumbuhan kesehatan manusia.
Ketahanan pangan diartikan sebagai terpenuhinya pangan dengan ketersediaan yang cukup, tersedia setiap saat di semua daerah, mudah memperoleh, aman dikonsumsi dan harga yang terjangkau. Hal ini diwujudkan dengan bekerjanya sub sistem ketersediaan, sub sistem distribusi dan sub sistem konsumsi. 
Tujuan program ketahanan pangan adalah :
1.      Meningkatnya ketersediaan pangan.
2.      Mengembangkan diversifikasi pangan.
3.      Mengembangkan kelembagaan pangan.
4.      Mengembangkan usaha pegelolaan pangan. 

Pelaksanaan program peningkatan ketahanan pangan ini dioperasionalkan dalam bentuk 4 (empat) kegiatan pokok sebagai berikut :
Ø  Peningkatan mutu intensifikasi yang dilaksanankan dalam bentuk usaha peningkatan produktivitas melalui upaya penerapan teknologi tepat guna, peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani dalam rangka penerapan teknologi spesifik lokasi.
Ø  Peluasan areal tanam (ekstensifikasi) yang dilaksanakan dalam bentuk pengairan serta perluasan baku lahan dan peningkatan indeks pertanaman melalui percepatan pengolahan tanah, penggarapan lahan tidur dan terlantar.
Ø    Pengamanan produksi yang ditempuh melalui penggunaan teknologi panen yang tepat, pengendalian organisme pengganggu tanaman dan bantuan sarana produksi terutama benih, pada petani yang lahannya mengalami puso.
Ø   Rehabilitas dan konservasi lahan dan air tanah dan air tanah, dilaksanakan dalam bentuk upaya perbaikan kualitas lahan kritis/marginal dan pembuatan terasering serta embung dan rorak/jebakan air.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari pernyataan di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa untuk mencapai kestabilan   ketahanan pangan di indonesia kita harus menerapkan beberapa cara seperti berikut :
·         Meningkatkan tingkat produksi dalam negeri
·          Mengerangi kebijakan import yang berlebihan sehingga kebijakan import yang di capai bisa efektif dan efisien.
·          Meningkatkan sektor pertanian dan perikanan serta perternakan dan perkebunan yang merupakan front line dari pada ketahanan pangan nasional tersebut
                       

Rabu, 24 April 2013

Tarian tradisional dari 33 provinsi di Indonesia

NAMA PROVINSI DI SUMATERA INDONESIA
 

1.    Provinsi Nanggro Aceh Darussalam (NAD) Ibukota nya adalah Banda Aceh
Tarian Tradisional : Tari Seudati, Tari Saman Meuseukat
2.    Provinsi Sumatera Utara (SUMUT) Ibukota nya adalah Medan
Tarian Tradisional : Tari Serampang Dua Belas, Tari Tor-tor
3.    Provinsi Sumatera Barat (SUMBAR) Ibukota nya adalah Padang
Tarian Tradisional : Tari Piring, Tari Payung
4.    Provinsi Riau Ibukota nya adalah Pekan Baru
Tarian Tradisional : Tari Joged Lambak, Pedang Jenawi
5.    Provinsi Kepulauan Riau Ibukota nya adalah Tanjung Pinang
Tarian Tradisional : Tari Tandak
6.    Provinsi Jambi Ibukota nya adalah Jambi
Tarian Tradisional : Tari Sekapur Sirih, Tari Selampit Delapan
7.    Provinsi Sumatera Selatan (SUMSEL) Ibukota nya adalah Palembang
Tarian Tradisional : Tari Tanggai, Tari Putri Bekhusek
8.    Provinsi Bangka Belitung (BABEL) Ibukota nya adalah Pangkal Pinang
Tarian Tradisional : Tari Puteri Bekhusek
9.    Provinsi Bengkulu Ibukota nya adalah Bengkulu
Tarian Tradisional : Tari Andun, Tari Bidadari
10.    Provinsi Lampung Ibukota nya adalah Bandar Lampung
Tarian Tradisional : Tari Jangget, Tari Melinting

NAMA PROVINSI DI JAWA INDONESIA

11.    Provinsi DKI Jakarta Ibukota nya adalah Jakarta
Tarian Tradisional : Tari Ronggeng, Tari Yapong
12.    Provinsi Jawa Barat (JABAR) Ibukota nya adalah Bandung
Tarian Tradisional : Tari Topeng Kuncaran, Tari Merak, Tari Jaipong
13.    Provinsi Banten Ibukota nya adalah Serang
Tarian Tradisional : Tari Topeng
14.    Provinsi Jawa Tengah (JATENG) Ibukota nya adalah Semarang
Tarian Tradisional :Tari bambangan Cakil, Tari Gandrung, Tari sintren
15.    Provinsi Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta Ibukota nya adalah Yogyakarta
Tarian Tradisional : Tari Serimpi Sangupati, Tari Bedaya
16.    Provinsi Jawa Timur (JATIM) Ibukota nya adalah Surabaya
Tarian Tradisional : Tari Remong, Tari Reog Ponorogo

NAMA PROVINSI DI NUSA TENGGARA DAN BALI INDONESIA

17.    Provinsi Bali Ibukota nya adalah Denpasar
TarianTradisional : Tari Legong, Tari Kecak, Tari Pendet
18.    Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Ibukota nya adalah Mataram
Tarian Tradisional : Tari Mpaa Lenggogo, Tari Batunganga
19.    Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Ibukota nya adalah Kupang
TarianTradisional : Tari Perang, Tari Gareng Lameng

NAMA PROVINSI DI KALIMANTAN INDONESIA

20.    Provinsi Kalimantan Barat (KALBAR) Ibukota nya adalah Pontianak
Tarian Tradisional : Tari Monong, Tari Zapin Tembung
21.    Provinsi Kalimantan Tengah (KALTENG) Ibukota nya adalah Palangkaraya
Tarian Tradisional : Tari Balean Dadas, Tari Tambun & Bungai
22.    Provinsi Kalimantan Selatan (KALSEL) Ibukota nya adalah Banjarmasin
Tarian Tradisional : Tari Baksa Kembang, Tari Radap Rahayu
23.    Provinsi Kalimantan Timur (KALTIM) Ibukota nya adalah Samarinda
Tarian Tradisional : Tari Perang, Tari Gong

NAMA PROVINSI DI SULAWESI INDONESIA

24.    Provinsi Sulawesi Utara (SULUT) Ibukota nya adalah Manado
Tarian Tradisional : Tari Maengkat, Tari Polo-palo
25.    Provinsi Sulawesi Barat (SULBAR) Ibukota nya adalah Kota Mamuju
Tarian Tradisional : Tari Patuddu, Tari Kondo Sapata
26.    Provinsi Sulawesi Tengah (SULTENG) Ibukota nya adalah Palu
Tarian Tradisional : Tari Lumense, Tari Pule Cinde, Tari Torompio,Tari Dero Poso
27.    Provinsi Sulawesi Tenggara (SULTRA) Ibukota nya adalah Kendari
Tarian Tradisional : Tari Dinggu, Tari Balumpa, Tari Lumense, Tari Manguru
28.    Provinsi Sulawesi Selatan (SULSEL) Ibukota nya adalah Makassar
Tarian Tradisional : Tari Bosara, Tari Kipas
29.    Provinsi Gorontalo Ibukota nya adalah Gorontalo
Tarian Tradisional : Tari Paule Cinde

NAMA PROVINSI DI MALUKU DAN PAPUA INDONESIA

30.    Provinsi Maluku Ibukota nya adalah Ambon
Tarian Tradisional : Tari Lenso, Tari Cakalele
31.    Provinsi Maluku Utara Ibukota nya adalah Ternate sekarang Sofif
 Tarian Tradisional : Tari Lenso
32.    Provinsi Papua Barat Ibukota nya adalah Kota Manokwari
Tarian Tradisional : Tari Perang
33.    Provinsi Papua Ibukota nya adalah Jayapura
Tarian Tradisional : Tari Selamat datang,Tari Musyoh

Senin, 22 April 2013

Pendidikan Kewarganegaraan


KEANEKARAGAMAN BANGSA INDONESIA
DAN POTENSI KONFLIK





NAMA                       : Yunita Setianingsih
NPM                           : 168 11 683
KELAS                      : 2EA20
MATA KULIAH      : Pendidikan Kewarganegaraan ( Softskill )
DOSEN                      : Emilianshah Banowo


UNIVERSITAS GUNADARMA
2013


Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya , penulis dapat menyelesaikan makalah Keanekaragaman Bangsa Indonesia dan Potensi Konflik dengan baik dan lancar .
Makalah ini disusun untuk menambah pengetahuan para pembaca tentang   Keanekaragaman Bangsa Indonesia dan Potensi Konflik. Pemahaman tersebut dapat dipahami melalui pendahuluan , pembahasan masalah , serta penarikkan garis kesimpulan dalam makalah ini .
Makalah Keanekaragaman Bangsa Indonesia dan Potensi Konflik ini disajikan dalam konsep dan bahasa yang sederhana sehingga dapat membantu pembaca dalam memahami makalah ini . Dengan makalah ini , diharapkan pembaca dapat memahami mengenai hak dan kewajiban sebagai anggota warga negara .
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Dosen pembimbing mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk berkarya menyusun makalah Keanekaragaman Bangsa Indonesia dan Potensi Konflik . Tidak lupa penulis sampaikan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan bantuan berupa konsep dan pemikiran dalam penyusunan makalah ini .
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca . Saran , kritik dan masukkan sangat penulis harapkan dari seluruh pihak dalam proses membangun mutu makalah ini .


Bekasi , April 2013

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya dan memiliki keanekaragaman suku, agama, ras, bahasa daerah, dan adat istiadat. Sesuai dengan semboyannya Bhineka Tunggal Ika (garuda) merupakan lambang dari berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah satu kesatuan. Dan keragaman bangsa Indonesia tidak dapat dipungkiri keberadaannya, karena Indonesia sendiri memiliki lebih dari 300 suku bangsa yang berbeda-beda dan memiliki lebih dari 200 juta penduduk yang tersebar di berbagai pulau di Indonesia. Bisa dikatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat keaneragaman budaya atau tingkat heterogenitasnya yang tinggi.
Akibat dari keberagaman bangsa Indonesia, terjadi banyak sekali potensi konflik. Indonesia memiliki potensi konflik dan diskriminasi tinggi akibat belum meratanya toleransi antarsesama anak bangsa. Menurut Polri, menginventarisir ada 1.629 lokasi berpotensi konflik. Menurutnya, lokasi-lokasi itu tersebar pada beberapa latar belakang kondisi masyarakat. Lokasi terbanyak terjadinya konflik adalah perkebunan, pertanahan, agama, ekonomi sosial dan budaya, serta pertambangan.

1.2  RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah pada makalah dtitujukan untuk merumuskan permasalahan yang akan dibahas pada pembahasan dalam makalah . Ada pun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah , sebagai berikut :
1.                  Bagaimana asal mula terjadinya konflik Freeport di Papua?
2.                  Bagaimana cara untuk menyelesaikan konflik Freeport di Papua?

1.3  TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan dalam makalah ditujukan untuk mencari tujuan dari dibahasnya pembahasan atas rumusan masalah dalam makalah . Ada pun tujuan penulisan makalah , sebagai berikut :
1.                  Memahami asal mula terjadinya konflik Freeport di Papua .
2.                  Memahami cara untuk menyelesaikan konflik Freeport di Papua .

1.4               MANFAAT PENULISAN
Manfaat Penulisan dalam makalah ditujukan untuk mengetahui kegunaan nyata yang merupakan hasil dari pembahasan masalah yang terdapat dalam makalah . Ada pun manfaat penulisan sebagai berikut :
1.                  Mengetahui asal mula terjadinya konflik Freeport di Papua .
2.                  Mengetahui cara untuk menyelesaikan konflik Freeport di Papua .

BAB II
PEMBAHASAN
2.1       ASAL MULA TERJADINYA KONFLIK FREEPRORT DI PAPUA

Kegiatan pertambangan PT Freeport McMoran Indonesia (Freeport) di Papua berlangsung dari tahun 1967 hingga saat ini telah berlangsung selama 46 tahun. Selama ini, kegiatan bisnis dan ekonomi Freeport di Papua, telah mencetak keuntungan finansial yang sangat besar bagi perusahaan asing tersebut, namun belum memberikan manfaat yang baik bagi negara, Papua, dan masyarakat lokal di sekitar wilayah pertambangan.
Di setiap tahunnya Freeport mengeruk keuntungan yang sangat besar dari tambang emas, perak, dan tembaga. Tapi di samping itu, kondisi wilayah Timika bagai api dalam sekam, tidak ada kondisi stabil yang menjamin masa depan penduduk Papua. Aksi protes terus menerus bermunculan. Bukan hanya dari mahasiswa dan aktivis Papua saja, kini berkembang melibatkan tokoh-tokoh yang tergabung dalam Majelis Rakyat Papua (MRP) dan organisasi sipil lainnya. Konflik ini bukan hanya menimbulkan aksi protes saja, tapi juga bentrokan fisik yang menimbulkan adanya korban jiwa. Di sisi lain masyarakat Papua semakin hari menunjukkan intensitas demonstrasinya. Yang secara emosional dan psikologis rakyat Papua yang mudah tersulut, jika dibangkitkan dengan isu-isu ketidakadilan yang akan menjadi persoalan pelik dalam menyelesaikan konflik di Freeport. Kini aksi demonstrasi sudah pada tahap tuntutan penutupan PT Freeport. Padahal, sebelumnya masyarakat hanya menuntut perlu dilakukan negosiasi ulang, yakni perbaikan kontrak karya yang lebih adil dan menguntungkan bagi masyarakat Papua.
Yang terjadi sebenarnya, mencangkup 2 masalah besar, yaitu yang pertama adalah apa yang terjadi di Papua semakin menunjukkan bahwa memang terjadi masalah besar dalam pengelolaan sumber daya alam di Indonesia. Freeport adalah cermin buruknya pengelolaan sumber daya alam atau dengan kata lain peraturan perundang-undangan yang ada sekarang memang belum menjamin penyelesaian sengketa yang lahir akibat praktik pertambangan, misalnya kasus lingkungan, hak atas tanah, dan kekerasan. Yang kedua adalah, pimpinan PT Freeport hanya mengedepankan asas manfaat, mencari keuntungan sebesar-besarnya tanpa mengindahkan dampak dan kesengsaraan masyarakat di sekitarnya. Sikap itu timbul tidak lepas dari sikap pemerintah yang lemah.

2.2       PENYELESAIAN KONFLIK FREEPORT
Seharusnya pihak pemerintah memberikan solusi yang menguntungkan kedua belah pihak. Dalam kaitan gugatan penduduk Papua terhadap PT Freeport pun hendaknya pemerintah berpihak pada elemen masyarakat setempat. Apalagi yang dilakukan penduduk lokal adalah menambang emas dengan cara tradisional. Di sisi lain, pemerintah juga dihadapkan pada pilihan bagaimana menyelamatkan sumber-sumber dana yang dihasilkan dari perusahaan tambang tersebut dan menyelamatkan karyawan PT Freeport. Seluruh pihak baik pemerintah pusat dan daerah, manajemen Freeport dan para pekerja harus bersikap jujur dan tidak mengutamakan kepentingan sepihak dalam menyelesaikan persoalan yang masih saja terjadi di Freeport.
Pemerintah melalui kementerian tenaga kerja dan transmigrasi berupaya memfasilitasi antara manajemen Freeport dan para pekerjanya terkait tuntutan para pekerja yang menginginkan kenaikan upah. Namun, pihak Freeport menilai upah yang diberikan sudah layak bahkan 160 persen di atas upah minimum regional atau UMR yang berlaku di Papua.


BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Di setiap tahunnya Freeport mengeruk keuntungan yang sangat besar dari tambang emas, perak, dan tembaga. Tapi di samping itu, kondisi wilayah Timika bagai api dalam sekam, tidak ada kondisi stabil yang menjamin masa depan penduduk Papua. Aksi protes terus menerus bermunculan. Sebelumnya pemerintah melalui kementerian tenaga kerja dan transmigrasi berupaya memfasilitasi antara manajemen Freeport dan para pekerjanya terkait tuntutan para pekerja yang menginginkan kenaikan upah.