Rabu, 22 Februari 2012

Sejarah Suku Togutil


Suku Togutil merupakan salah satu suku teringgal yang ada di pedalaman Halmahera. Bagi orang ternate nama ‘TOGUTIL’  sama artinya dengan primitif, keterbelakangan, kebodohan, ketertinggalan serta masih banyak lagi.
Sejarah orang orang suku Togutil sendiri tidak jelas dan memiliki beberapa cerita. Ada yang bilang Suku Togutil bermula dari perang antara bangsa Portugis dan pasukan Alifuru yang merebutkan rempah rempah yang berada di tanah Maluku. Awalnya orang Portugis lah yang menguasai perang tersebut, tapi tidak samapi di situ saja,pasukan Alifuru pun tidak kehabisan akal dengan memakai lebah-lebah sebagai senjata mereka. Tidak sedikit orang Portugis yang menjadi korban sengatan lebah-lebah itu. Setelah mengetahui bahwa sengatan lebah membawa korban banyak untuk Portugis, pasukannya langsung menembakan senjata yang sangat membabi buta,sampai pasukan Alifuru mundur. Kesempatan ini di gunakan orang-orang dari bangsa Portugis yang tersisa langsung melarikan diri dan  mereka bermukim di daerah Gunung Hum dan kemudian menamakan daerah tersebut Rum yang mengisyaratkan bahwa daerah itu adalah tempat tinggal orang-orang yang berasal dari Rumawi.
Orang-orang Portugis di daerah Hum/Rum tidak dapat tinggal dengan tenang dikarenakan orang-orang Galela sering mengusik ketentraman mereka. Mereka pun kemudian memilih hijrah ke daerah Tobelo dengan menepati bebukitan Karianga arah selatan daerah Wangongira, Kusuri, lembah Kao, batang sungai kali Jodo menuju arah Tetewang. Sebagian dari mereka menetap dan menyatu dengan masyarakat setempat. Untuk menghilangkan jejak sebagai orang Portugis mereka pun belajar bahasa Tobelo dan berusaha keras menghilangkan aksen bahasanya. Mereka kemudian hidup bergaul dengan orang Tobelo dan Kao yang pada akhinya membuat kebanyakan orang Togutil berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Tobelo Boeng dan Modole. Upaya-upaya ini dilakukan untuk menghindari kejaran pasukan Ternate dan Alifuru terhadap sisa-sisa orang Portugis di Maluku Utara yang lari ke hutan.
Tetapi juga ada cerita bahwa Suku Togutil itu sebenarnya penduduk pesisir yang lari ke hutan karena menghindari pajak. Pada 1915 Pemerintah Belanda memang pernah mengupayakan untuk memukimkan mereka di Desa Kusuri dan Tobelamo. Karena tidak mau membayar pajak, mereka kembali masuk hutan dan upaya itu mengalami kegagalan. Dari sini lah rupanya beredar cerita semacam itu. Namun cerita ini rupanya juga tidak benar.
Namun, cerita-cerita tersebut dibantah sejarawan Adnan Amal. Menurutnya, suku Togutil adalah satu dari tiga suku asli di Maluku Utara.

Kehidupan Suku Togutil
Suku Togutil menempati hutan di selatan Halmahera Utara sampai ke hutan Wasilei di Halmahera Timur. Mereka senang tinggal ditepian sungai. Rumah yang mereka buat, terbuat dari kayu, beratap dari daun rumbia dan tidak berdinding. Mereka makan dengan menyantap makanan mentah atau makanan yang telah di bakar. Dan mereka pun minum air langsung dari sungai. Pola hidup suku Togutil yaitu nomaden atau bepindah-pindah. Apabila mereka merasa bahan makanan ,seperti buah-buahan ,sayuran dan hewan yang ada di hutan sudah menipis, mereka akan pergike daerah lainnya.
            Mereka berperawakan tinggi besar, berkulit putih dan berhidung mancung. Anak-anak perempuan mereka cantik-cantik dengan bola mata yang berwarna bening-keabuan.
            Pola hidup suku Togutil yang sudah berbaur dengan masyarakat dapat dilihat dari kemampuan mereka dalam bercocok tanam umbi-umbian dan buah-buahan serta tanaman tahunan sehingga hidupnya tidak lagi berpindah-pindah tempat. Mereka juga sudah dapat menggunakan alat-alat pertanian dan berbusana dengan baik.

Pendidikan Untuk Suku Togutil
Perlunya pendidikan untuk masyarakat Suku Togutil untuk terus menjalani kehidupannya, yang membuat mereka lebih di hargai seperti orang-orang di sekelilingnya yang lebih modern. Pendidikan yang di butuhkan untuk Suku Togutil bukanlah pendidikan yang memang di butuhkan mereka untuk memudahkan mereka untuk tetap melangsungkan kehidupannya, yang dengan mudah bisa cepat di pahami oleh mereka, yang tentu saja belum mengenal sama sekali angka ataupun huruf.
Rencana kerja :
·         Karena Suku Togutil tidak bisa berbahasa Indonesia maka saya akan belajar terlebih dahulu bahasa yang mereka jalani,yaitu bahasa Tobelo karena membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk mereka dapat berbahasa Indonesia dengan baik.
·         Setelah mempelajari bahasa mereka , awalnya saya akan mendekatkan diri secara pribadi dengan mereka dengan mempelajari cara mereka hidup sehari-hari. Karena memang bukanlah hal yang mudahuntuk mendekatkan diri kepada mereka, karena sebagian besar dari mereka hanya bersosialisasi dengan masyarakat atau anggota sukunya tersebut. Mereka akan menganggap asing terhadap orang-orang yang baru dikenalnya.
·         Saya akan memilih untuk mengajarkan Suku Togutil cara bersosialisasi dengan kehidupan sekitar,maka saya memilih pelajaran ‘Sosiologi’. Tentu saja saya tidak akan mengajarkan pelajaran Sosiologi seperti apa yang di ajarkan guru-guru di sekolah yang lebih maju perkembangannya. Mengapa demikian? Karena yang saya akan ajarkan adalah orang-orang yang belum mengenal kehidupan yang sebenarnya.
·         Dalam pembelajaran saya juga tidak akan mengajar secara formal, mengingat masyarakat Togutil yang masih sangat tertinggal. Saya akan mengajarkan lebih menyatu dengan kehidupannya sehingga masyarakat Suku Togutil pun lebih mudah memahami yang saya ajarkan.

Rencana pembelajaran :
No
Materi
Penjabaran Materi


1.

Cara Kehidupan Bersosialisasi

a.      bagaimana cara bersosialisasi dengan masyarakat di luar Suku Togutil, dengan mengenalkan cara hidup masyarakat di luar Suku.
b.      Mengajarkan bersosialisasi dengan sesama masyarakat Suku Togutil untuk saling menghormati, menghargai dan untuk saling membantu.


2.

Cara Berpakaian

a.      Memberi pengarahan kepada masyarakat Suku Togutil untuk berpakaian yang lebih layak, dengan menutup bagian-bagian yang seharusnya di tutupi.
Ø  Tentu saja harus ada bantuan dari Pemerintah untuk menyalurkan pakaian-pakaian yang tentu saja sulit di dapat oleh masyarakat Suku Togutil .
b.      Tidak hanya berpakaian, tetapi juga mengajarkan masyarakat nya untuk rutin membersihkan diri, agar tetap terjaga kesehatannya.

3.

Cara untuk menjalani kehidupan sehari-hari

a.      Mengajarkan bagaimana memilih, ,membersihkan dan mengolah makanan yang akan mereka santap,yang mengutamakan aspek kebersihan dan gizi untuk teru menjaga kesehatan masyarakat Togutil.
b.      Mengarahkan untuk menjaga kesehatan dengan tempat tinggal yang mereka tempati agar layak dan aman untuk kesehatan mereka. Memberi tahu bagaimana harusnya mereka membuat rumah yang aman, walaupun hanya dengan bahan-bahan yang tersedia di dalam hutan.



Harapan untuk Suku Togutil
·         Haparan utama yaitu agar mereka tidak di anggap sebelah mata lagi oleh semua orang,dan mengangkat harkat martabat mereka yang sebenarnya sama seperti masyarakat pada umumnya
·         Di harapkan agar masyarakat Suku Togutil mampu bersosialisasi dengan baik dengan masyarakat di luar suku apabila mereka mencoba untuk hidup di luar hutan tempat mereka tinggal
·         Mampu memilih hal hal yang kesehatan mereka
·         Mampu beradaptasi dengan daerah di luar hutan

Harapan untuk diri saya sendiri :
·         Mampu memahami bahwa di Indonesia masih banyak sekali Suku-suku asli yang masih tertinggal, bahkan trisolasi dari daerah luar yang lebih maju.
·         Dapat memahami cara hidup mereka yang jauh berbeda dari masyarakat pada umumnya, baik dari segi tempat tinggal, berpakaian, cara hidup yang nomaden, cara mereka mencari dan mengolah makanan bahkan cara mereka untuk berinteraksi dengan masyarakat luar Suku.

Rendang




Setiap daerah di Indonesia memiliki makanan khasnya masing-masing dan beberapa masakan khas Indonesia bahkan telah dikenal oleh orang di seluruh dunia. Salah satunya adalah Tanah Sumatera ,daerah ini terkenal dengan masakannya yang enak dan memanjakan lidah. Oleh karena itu tak heran jika banyak pecinta kuliner menjadikan masakan khas tanah minang ini menjadi makanan favorit mereka. Bukan hanya terkenal di nusantara, tetapi juga populer di dunia. Masakan Padang, umumnya memiliki cita rasa yang pedas berbumbu dan dalam pengolahannya banyak memakai santan kelapa. Wanita (padusi) minang, sangat terkenal dengan keahlian memasaknya. Demikian pula kaum lelaki minang pun memiliki keahlian dalam masak-memasak. Dalam setiap kesempatan acara dan kenduri ,upacara sepanjang kehidupan manusia, upacara Yang Berkaitan dengan perekonomian, upacara keselamatan, selalu terhidang aneka ragam masakan. Diantara semua ragam masakan itu, maka rendang merupakan menu utama disetiap kesempatan. 
Rendang daging  adalah masakan tradisional bersantan dengan daging sapi sebagai bahan utamanya .  Masakan khas dari Sumatera Barat, Indonesia ini sangat digemari semua kalangan masyarakat baik itu di Indonesia ataupun di luar negeri sekalipun. Baru-baru ini, rendang bahkan menjadi perbincangan oleh kalangan internasional karena ternyata rending berada di posisi ke 11 dalam 50 di jajaran makanan terenak di dunia mengejutkan bukan? Rendang memang selalu dicari para pecinta kuliner. Rasanya yang khas dan kaya akan bumbu membuat masakan kuliner ini berada dihati para penggemarnya.
Kenikmatan dari rendang itu sendiri terletak pada bumbunya yang khas  serta daging sapi sebagai bahan utamanya . Bermacam-macam bumbu seperti santan, lada, bawang, daun kunyit, daun limau, serta kerisik menjadi rahasia kelezatan dari rendang. Sementara daging gandik yang merupakan bagian dari paha belakang sapi dipilih karena empuk dan tidak mengandung lemak.
Rendang memang tidak disajikan sebagai makanan utama tetapi sebagai lauk yang biasanya dimakan bersama nasi putih. Tetapi  dalam tradisi Minang, rendang biasa disajikan bersama maskan minang lainnya seperti lemang, nasi, pulut kuning atau pulut kunyit ataupun ketupat.

Biasanya rendang disajikan pada perayaan perayaan tertentu seperti pada saat lebaran, perkawinan, khitanan, dan lain-lain. Rasanya? Tentu tidak perlu diragukan lagi. Sensasi bumbu yang meresap sedap kedalam daging yang lembut menyatu dengan makanan utama seperti nasi atau makanan khas minang lainnya. Rasa pedas dan gurihnya daging seraya melebur dengan panganan yang didampinginya.
Rendang memang bukan lagi sebagai sebuah kuliner yang dapat memanjakan lidah para penikmatnya. Lebih dari hal tersebut, rendang sudah menjadi identitas bagi masyarakat minang. Oleh karena itu, tidak jarang keturunan minang membuat kuliner ini sebagai bentuk pelestarian budaya minang yang juga memperkaya ragam kuliner nusantara.
Rendang memiliki posisi terhormat dalam budaya masyarakat Minangkabau . Rendang memiliki filosofi tersendiri bagi masyarakat Minang Sumatra Barat yaitu musyawarah, yang berangkat dari 4 bahan pokok, yaitu:
  1. Dagiang (daging sapi), merupakan lambang dari "Niniak Mamak" (para pemimpin Suku adat)
  2. Karambia (kelapa), merupakan lambang "Cadiak Pandai" (kaum Intelektual)
  3. Lado (cabai), merupakan lambang "Alim Ulama" yang pedas, tegas untuk mengajarkan syariat agama
  4. Pemasak (bumbu), merupakan lambang dari keseluruhan masyarakat Minangkabau
Selain rendang danging, kita dapat menjumpai rending dalam berbagai versi seperti rendang ayam, rendang jegkol, rendang tongkol tetapi biasanya lebih banyak yang yang berminat pada rendang daging.

Beberapa jenis rendang
Rendang  kariang (rendang kering), disebut seperti itu karena minyaknya sudah tidak ada, dan bumbu agak menghitam warnanya.  Rendang  ini dapat bertahan hingga 1 bulan di suhu ruangan, sehingga tidak memakan waktu ketika ingin menikmatinya. Persiapan untuk sarapan ketika hendak ke kantor atau sekolah dapat dalam waktu singkat, bisa juga untuk bekal makan siang, atau jika sering bepergian ke luar kota, dapat membawa bekal rendang dapat pula untuk oleh-oleh saudara yang tinggal di kota tersebut.
Karena proses pengolahan yang sempurna, maka masakan rendang tidak perlu dipanaskan ulang setiap harinya. Bagi penyuka ikan, juga dapat dimasak rendang, ikan yang digunakan biasanya ikan Tongkol Abu-abu, bukan jenis ikan tongkol yang dagingnya pahit. Ikan laut ini banyak berada di pantai Pariaman sehingga sangat segar ketika ditangkap. Ikan Tongkol abu-abu ini dinamakan ikan Sisiak . Untuk dimasak gulaipun, dagingnya manis.
Rendang jariang, rendang ini juga sangat diminati oleh orang padang, rendang jariang ini diartikan ke bahasa Indonesia adalah rendang jengkol. Untuk menghindari bau mulut ketika dimakan, maka pilihlah jengkol yang masih muda. Jengkol muda tidak menyebabkan bau pada mulut, tapi tetap ada bau di kamar mandi.
Pada saat ini kita tidak perlu jauh jauh datang ke Tanah Minang untuk mencicipi masakan rendang ini karena kita dapat menemukan Rumah Makan Padang yang menyebar luas di Indonesia terutama, selain rendang di Rumah Makan tersebut juga terdapat masakan minang lainnya yang disajikan dengan nasi sebagai utamanya.

Rendang di klaim Malaysia

      Karena rasanya yang enak dan menarik di kalangan dunia, ternyata perlu diketahui bahwa Kuala Lumpur hampir meng-klaim rendang ini sebagai warisan budayanya.  Betapa  populernya masakan ini sehingga menjadi rebutan Negara lain sebagai budaya mereka. Dengan kondisi itu, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia (Kemenbudpar) diharap memperjuangkan hak cipta rendang sebagai kuliner asli Indonesia.

Kendati Kemenbudpar telah mengimbau masyarakat agar tidak perlu kebakaran jenggot lantaran rendang diklaim Malaysia, namun pemerintah diharap segera mematenkannya melalui United Nations Education Social and Cultural Organization (UNESCO).


Resep Membuat Rendang Padang
Bahan:
  1. 1 ½ kilo daging sapi
  2. 12 gelas santan dari 3 butir kelapa
  3. 2 biji asam kandis
  4. 1 batang serai, memarkan
  5. 1 lembar daun kunyit
  6. 2 lembar daun jeruk purut
  7. Garam secukupnya
Haluskan:
  1. 1 ons cabe merah
  2. 15 buah bawang merah
  3. 6 siung bawang putih
  4. 5 buah kemiri
  5. 2 cm jahe
  6. 3 cm laos (yang ini tidak perlu dihaluskan, cukup di keprak saja)
Cara membuat:
  • Daging dipotong2 sesuai selera.
  • Dalam wajan: rebus santan dengan bumbu-bumbu yang dihaluskan plus daun-daun dan asam kandis.
  • Aduk terus sampai mengental agar santannya tidak pecah. Kalau sudah mulai keluar minyak masukan potongan-potongan daging
  • Aduk terus dan dimasak dengan api sedang. Kalau mau dihitamkan kecilkan apinya

    Jadi rendang adalah makanan khas Indonesia yang mempunyai banyak keunggulan. Betapa  populernya masakan ini sehingga menjadi rebutan Negara lain sebagai budaya mereka. Maka kita sebagai masyarakat Indonesia perlu bangga karena masakan ini banyak yang mengakui .

Kebudayaan Negara Jerman


Jerman adalah suatu negara pujangga dan sangat  pemikir. Walau demikian tidak terlihat adanya kompetensi kultural pada Jerman sebagai Negara  berbudaya. Kebudayaan di Jerman adalah urusan negara bagian, ini adalah keputusan dalam konstitusi Negara tersebut. Ada alasan mengapa kebudayaan di Jerman adalah hal yang tidak dapat atau tidak perlu ditangani oleh seluruh bangsa. Hal ini di karenakan sejak masa Kaisar Wilhelm pada akhir abad ke-19, kebudayaan Jerman sebagai ungkapan nasional Jerman sudah dicurigai sebagai keangkuhan. Musibah nasionalsosialisme kemudian mencetuskan orientasi baru yang dilaksanakan secara konsekuen. Seusai Perang Dunia II, orang menyadari bahwa Jerman hanya dapat kembali ke komunitas bangsa sedunia apabila dihindarinya kesan adanya semangat budaya nasional yang berlebihan. Dengan mempertimbangkan hal itu juga, pada saat pendirian Republik Federal Jerman tahun 1949 orang mengingat tradisi federalistis dan menyerahkan kewenangan budaya kepada negara bagian. Baru sejak tahun 1999 terdapat menteri negara kebudayaan dan media pada Kekanseliran Federal. Sejak waktu itu ada satu dan lain urusan budaya yang kembali diang­gap sebagai hal yang menyangkut seluruh bangsa.
Jerman mempunyai kebudayaan dari beberapa segi. Seperti teater dan orkes professional, yang terdiri lebih dari 400 kelompok, yang terbentuk dari Flensburg di utara dan Garmisch di selatan. Ada ratusan museum seni rupa bertaraf internasional juga membentuk jaringan museum yang unik. Seni lukis muda juga sangat hidup di Jerman dan telah di kenal di dunia internasional. Jerman juga termasuk Negara perbukuan yang besar karena sekitar 95.000 baru diterbitkan atau di cetak ulang. Di dunia perfilman Jerman juga memiliki kesuksesan di berbagai Negara di dunia.
Di mata dunia, teater Jerman sering dicap sebagai ribut dilanda narsisme. Akan tetapi saat ini, terdapat sistem yang di kagumi di seluruh dunia. Banyak kota yang tidak begitu besar pun memiliki gedung opera dan ansambel balet . Apabila di amati secara keseluruhan terbentuk semacam panorama teater, yaitu sebuah jaringan rapat yang terdiri dari teaer milik Negara bagian dan kota, teater keliling dan swasta. Dengan bersumber pada gerakan mahasiswa tahun 1968, telah berkembang paguyuban seni panggung yang besar, yaitu apa yang disebut Kelompok-Kelompok Bebas. Eksistensi kelompok tersebut membuktikan masih tetap adanya kecintaan akan teater yang yang ingin mengungkapkan dirinya di panggung. Sumbangan masyarakat Jerman bagi teater cukup besar bentuknya gagasan, perhatian dan dana. Banyak orang menganggap panggung-panggung sebagai hal mewah, mengingat pendapatan teater dari karcis masuk pada umumnya hanya mencapai sepuluh atau lima belas persen dari pengeluarannya. Sistem subsidi berlaku juga untuk teater swasta – seperti Schaubühne di Berlin, yang didirikan oleh sutradara Peter Stein. Akan tetapi system itu telah mencapai titik kulminasi dalam perkembangan yang sedang berasa dalam tahap yang sulit,karena seni suka di ukur dengan persyaratan materinya.

Selama periode yang panjang Peter Stein dianggap sebagai tokoh unik dalam teater Jerman. Berbeda dengan sutradara lainnya ia menciptakan karya yang dapat dikenali melalui kontinuitas pengulangan motif, tema dan pengarang. Gaya penyutradaraannya mengutamakan teks. Antara angkatan seniman yang berteater sekarang dan tokoh seperti Peter Stein, Peter Zadek atau Claus Peymann, pemimpin Berliner Ensemble, terbentang jarak yang jauh. Mereka yang tergolong pemberontak tahun 1968 itu memakai perbendaharaan kata yang tidak cocok lagi untuk teater kontemporer. Pengertian seperti mencerahkan, mengajari, atau menindak berkesan usang. Teater angkatan muda tidak lagi mau menjadi avant-garde, melainkan mencari bentuk ekspresi tersendiri. Setelah era naik daunnya seniman muda seperti Leander Haumann, Stefan Bachmann dan Thomas Ostermeier pada tahun 1990-an, para sutradara itu kini sudah menjadi kepala teater.
Frank Castorf yang namanya terkenal sebagai penghancur karya drama telah menjadi teladan bagi generasi seniman teater itu. Sutradara seperti Michael Thalheimer, Armin Petras, Martin Kusej, René Pollesch atau Christina Paulhofer telah menciptakan bentuk pementasan yang mengutamakan gaya daripada isi cerita. Cara bercerita tradisional dengan berpegang pada teks terasa agak asing bagi mereka. Ciri yang menandai teater Jerman selama kurang lebih 250 tahun, yaitu konfrontasi dengan masyarakat, telah memudar. Hal itu tampak juga dalam Pertemuan Teater Berlin setiap tahun. Yang ada sekarang keanekaragaman yang berwarna-warni. Namun tidak pernah ada teater yang berlangsung terlepas dari waktu pementasannya. Teater harus menciptakan gambaran mengenai kehidupan kita, sekaligus menghidupkan ingatan. Untuk itu teater disubsidi. Itulah fungsi kemasyarakatannya.
Negara Jerman sebenarnya adalah Negara pujangga dan pemikir, walau begitu tidak tampak adanya kompetensi kultural pada Jerman sebagai Negara  berbudaya. Kebudayaan adalah urusan negara bagian. Hal ini di karenakan kebudayaan Jerman sudah di ungkapkan sebagai keangkuhan. Tetapi pada saat ini kebudayaan Jerman sudah di kenal diseluruh dunia. Banyak sekali budaya-budaya yang ada di Jerman, seperti teater dan orkes professional, museum seni rupa, seni musik, seni lukis dan termasuk Negara pembukuan yang besar. Salah satu budaya yang ada di Jerman adalah budaya teater. Banyak sekali bangunan-bangunan penunjang kegiatan teater dan kegiatan-kegiatan lainnya. Dan kini kebudayaan-kebudayaan di Jerman sudah tidak asing dan tidak di pandang sebelah mata lagi oleh masyarakat di dunia.